KAHAT NITROGEN PADA TANAMAN KEDELAI
Pendahuluan
Pertumbuhan
tanaman tidak hanya dikontrol oleh faktor internal, seperti gen; namun juga
dipengaruhi faktor ekternal, seperti ketersediaan unsur hara esensial yang
dibutuhkan oleh tumbuhan. Unsur hara esensial adalah unsur – unsur yang
dibutuhkan oleh tumbuhan untuk menjamin pertumbuhannya. Jika unsur tersebut
tidak tercukupi (kahat/devisiensi), maka tanaman akan menunjukkan gejala kekurangan
dan pertumbuhannya akan terganggu. Berdasarkan jumlah yang diperlukan, dikenal
adanya unsur hara makro dan mikro. Unsur hara makro merupakan unsur hara yang
dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah besar (0,5 hingga 3 persen berta tubuh
tanaman). Sedangkan unsur hara mikro diperlukan tanaman dalam jumlah yang
relatif sedikit (beberapa part per
million dari berat tubuhnya). Diantara jenis unsur hara makro yang
dibutuhkan, nitrogen merupakan unsur esensial yang sangat berpengaruh pada
pertumbuhan vegetatif tanaman khususnya kedelai.
Unsur
nitrogen (N) dibutuhkan untuk menunjukkan pembentukan bagian vegetatif tanaman,
seperti daun, batang, dan akar. Berperan penting dalam pembentukan hijau daun,
dan berguna dalam proses fotosintesis. Membentuk protein, lemak, serta
persenyawaan organik, dan meningkatkan perkembangan mikroorganisme dalam tanah.
Nitrogen diperoleh dari aktivitas halilintar di angkasa yang menghasilkan zat
Nitrat (NO3-) kemudian dibawa air hujan turun ke bumi dan
diserap kedalam tanah. Nitrogen juga berasal dari pelapukan dari bahan organik,
mikroba, bakteri, dan reaksi dari pupuk sintetik (urea, ZA, dan lain – lain).
Kahat
Nitrogen (N)
Nitrogen
merupakan komponen utama penyusun protein, khlorofil, enzim, hormon, dan
vitamin. Nitrogen diserap dalam bentuk ion NO3- dan NH4+,
kemudian membentuk material kompleks seperti asam – asam amino dan asam – asam nukleat
yang merupakan unsur yang sangat mobile (mudah ditranslokasikan) dalam tanaman.
Pada pH tanah rendah, ion Nitrat lebih cepat diserap oleh tanaman dibandingkan
ion Amonium; pada pH tanah yang tinggi ion Amonium lebih cepat diserap dari pada
ion Nitrat; dan pada pH tanah yang netral penyerapan keduanya oleh tanaman
berlangsung seimbang.
Gejala
kekahatan Nitrogen pada tanaman muda adalah daun berwarna hijau pucat, dan pada
kondisi divisiensi yang berat daun berwarna kuning pucat, batangnya lemah, dan
memanjang. Sedangkan pada tanaman yang tua, daun – daun bagian bawah
menunjukkan gejala paling parah yang akhirnya gugur. Secara umum divisiensi N
menyebabkan tanaman kerdil, batangnya berwarna kemerahan, polong menjadi
terhambat perkembangannya, daun mengecil dan berdinding tebal sehingga daun
menjadi kasar/keras dan berserat.
Kekurangan
N umumnya terjadi pada tanah bertekstur pasir, tanah – tanah masam (pH rendah) sehingga
aktivitas mikroorganisme tanah terganggu. Tanaman kedelai mampu memfiksasi nitrogen
setara 46 kilogram N per hektar. Secara umum, sekitar 50 persen dari nitrogen
yang dibutuhkan tanaman berasal dari penambatan oleh rhizobium. Lahan yang
pernah ditanami kedelai umumnya memiliki populasi rhizobium alami yang tinggi. Tanah
dengan kandungan N total kurang dari 0,1 persen nitrogen perlu dipupuk N dosis sekitar
23 sampai 35 kilogram nitrogen per hektar, terutama disaat tanaman masih muda. Pada
fase pembentukan polong kandungan N sebesar 4,01 sampai 5,30 persen pada daun
muda yang sudah terbuka sempurna dianggap cukup.
-----------------------
Oleh
: Asbudi Salam, SP. MAP.
PPL Ahli
Madya Kabupaten Nunukan